Kamis, 05 Juli 2012

SEHATMU, KAMU YANG TENTUKAN !!

Ini sebenarnya plagiat dari iklan gula jagung yg bilang "Manisnya hidup kita yang tentukan". Nah ini cuman saya ganti dikit lah...

Jadi ceritanya gini kenapa saya nulis tentang ini. Pas ini rasanya saya kok rada gimana gitu... Pengen segera menulis dan menceritakan apa yang saya lihat dan rasakan. Semoga bermanfaat...

Selepas magrib hari ini, saya dan abina juga Nin mampir ke soto daging di pinggiran jalan Stikes Pare. Kenapa milih yang itu? Karna ruaame dan kayaknya bersih dari penampakan luar. Penasaran kan kalo ada warung atau rumah makan yang rame gitu? Nah itu juga alasan tadi. Apalagi td mampirnya abis acara melingkar bersama keluarga besar PKS, meskipun kenyang dengan makanan tapi kan abina ga ikut makan di dalamnya hihihi

So, begitu masuk saya dan Nin duduk. Nin minta sate telor puyuh isi 5 biji. Lalu di depan saya ada bapak2 yang lumayan gemuk sedang asyik bener makan. Sepintas saya nglirik yg dimakan apa ya kok aneh gitu. Semacam gorengan tapi kok bentuknya gitu amat. Pas bentar saya duduk, Nin makan sebutir telurnya, si bapak sudah menghabiskan gorengan tadi. Lalu di depan saya ada piring gorengan juga dan seorang ibu datang mengambil beberapa.

"Itu apa bu?," polos rasanya saya tanya itu. Itu yang dimakan bapak di depan saya tadi.
"Oh ini babat mbak...

Saya langsung berasa aneh. BABAT ?? Bukankah itu jeroan yang kayak handuk itu? Lha itu si bapak kok bisa nikmat bgt makannya. Dan saat saya liat lagi sudah abis dua. Ampuunnn... Padahal ukurannya setelapak tangan lho, gede kan?

Belum habis sampai di situ. Soto daging datang utk bapak itu. Lalu bapak itu bilang monggo pd kami dan makan dengan lahap. Dan tau gak sih loeee... bapak itu ngambil lagi itu babat. Ya Allah, sudah 3! Dan saat soto saya dan abina datang, eh tambah lagi satu. Total 4 babat goreng! Ya Allah... itu doyan apa ra**us?? Padahal saya ngeliat yg di piring saja sudah ampun basahnya dengan minyakk... Malah abis 4? Apa gitu ya rasanya kalo seneng. Tapi masa' langsung 4 siy pakk... Plis dehh...

Saya juga pernah suka banged dengan sebuah menu ikan kakap merah. Gulai kepala ikan mas Agus, kalo di kediri sini ada di daerah Katang. Saya seneng banget dengan menu ini. Karena selain dari bacaan yg saya baca gizinya kakap merah itu tinggi, cara menikmatinya juga enak. Secara yang disuguhkan cuman kepala sama duri2 punggungnya itu. Tapi kan tetep full daging. Biasanya saya satu cukup buat berdua. Saya juga dengan orak ariknya wisata jamur. Tapi lagi2 saya belum pernah suka dengan makanan dan sampe habis sebanyak itu dalam satu waktu. Suka dalam frame saya itu adalah saat makanan itu membuat saya ingin kembali ke sana lagi. Makan dengan menu yg sama. Itu saja...

Sejujurnya saya jadi keinget dengan penyakit2 yang bejibun banyaknya dan semua berasal dari apa yang kita makan. Terlepas dari sumber halal haram, tapi makananlah sumber utama sakit tubuh kita. Jadi keinget orang yang tiba2 stroke karena makan sate kambing. Trus tiba2 munttaber karena makan buah2an. Lalu ada juga yang linu2 karena makan kacang2an. Lalu ada juga yang asam urat karena makan jeroan. Semua penyakit itu datang karena satu faktor : BERLEBIHAN dalam mengkonsumsi.

Saya akui saya ini suka makan apa saja. Tapi ga gitu seneng daging. Saya sampe sekarang cuka dengan makanan manis. Dan pas hamil Bening asam urat saya pernah sangat tinggi bahkan kata yg ngetes paling tinggi diantara kader PKS kabupaten Kediri yang pernah dites sama bapak itu. Memang si rasanya kaki dan badan ga karuan, tapi karena saya cuek ya jadinya penyakitnya juga seneng2 saja. Saya ditanya apa suka makan kulit ayam? Saya jawab bukan kulitnya, tapi saya suka kepala, kaki, wings, leher kerongkongannya, dengan catatan tanpa dagingnya. Nah itu ternyata biangnya. Kulit ayam itu yg menyebabkan asam urat saya ampun2an tingginya.

Lalu pas lairan Bening, sekujur tubuh Bening diselimuti lemak putih yg seret gitu. Kata bidannya, selama hamil sering makan bakso ya mbak? DIjawab sama mbak saya, bukan cuman sering bu bidan, ini hampir tiap hari hahaha *ra**us jugaaa...

Nah, kebayang ga siy kalo sekarang andai ada rasa2 ga enak pada tubuh atau tulang kita, makananlah sebabnya? Percaya ga siy kalo ketidak disiplinan mengelola makanan menyebabkan kita sakit? Dokter Agung, salah seorang ustadz di kab kediri mengatakan kalo makan ga dijaga ya mesti sakit2an, meski sakitnya kadang ga kerasa.

Solusinya gimana?

Itulah yang saya maksud tadi, Sehatmu, kamu yang tentukan. Itulah kenapa rasul ngajarin kita buat seimbang. Sejujurnya dulu bobot saya sewaktu lajang lebih sering antara 48-50kg. Begitu hambil Bening naek 21kg, dan saat Bening lair cuman turun 5kg. Setelah itu saya terus2an hidup dalam obesitas. Terakhir kali sebelum hamil ini berat saya di angka 58kg. Kebayangkan dengan tinggi 155 saja, bobot 58kg? hihihi. Ummahat disini sampe sering ngolok2 disuruh diet, senam dsb. Gimana tidak, dulu bisa pake baju kaos atau rok cantik, sekarang mana cukuuuupppp.... hahahah

Kerasa ga tidak enaknya kelebihan berat badan? Berat, ga bisa tangkas, suka ngantuk, gampang lemes, banyak makan. Lalu badan terkadang cepet capek dan lelah. Itui yang saya rasa loh ya... Tapi bagi yang kurus ya jangan bangga2 amat. Kurus itu bisa jadi kurang gizi dan atau makanan sehatnya kebuang entah kemana. Yang bener kata ahlinya ya kudu ideal tadi. Jaga pola makan, minum dan istirahat. Saya menentang keras kalo tidur yang baik itu minimal 8 jam. Lha memang kerjaan kita cuman tidur? Sudah banyak orang2 hebat dan sukses yang cuma tidur 1 atau dua jam tapi tetep gesit. Yang penting bukan berapa lama, tapi kwalitasnya. Toh asatidz dakwah di manapun saya yakin tdk memiliki jatah tidur yang cukup, namun ternyata kekuatan mereka lebih prima dari anak2 muda yang cukup tidur itu. Apalagi kalo anak2 muda "gaul" sekarang polanya dirumah : malam melek, siang merem. Aihhh... rusak, rusakkk... :))

So, yuk ah diperbaiki cara makan kita.
Semoga Allah menganugrahkan kita segenap kesehatan yang baik. Untuk terus bisa bergerak, harus sehat. Palagi utk bergerak di jalan kebaikan, sehat itu mutlak!!

Senin, 02 Juli 2012

Berani Sedekah Berapa Kita Yaa ??

Kemaren saya menerima tamu. Seorang mas2 yang saya perkirakan usianya masih di bawah saya. Penampilannya sangat sederhana. Bicaranya putus2, bahkan terkesan malu2.

"Iya mas, ada yg bisa saya bantu?"
Dia menjawab dengan kikuk. "Anu mbak... Saya mau sedekah"
"Oh bisa, bisa... Sebentar ya saya ambilkan form dulu.
Lalu saat saya kembali, simas sudah mengeluarkan dompetnya. "Sebelum ini sudah pernah ke sini?," tanya saya. "Tau LMI dari mana mas?
"Kemaren saya sama mas Rahman mbak sedekahnya (pak Rahman team saya juga). Saya taunya LMI dari konter Asia Phone"
Saya mengangguk2. Lalu saya serahkan form donasi untuk diisi oleh simas donatur.
"Kerja dimana mas?
"Di Pujasera, mbak, jaga kios.
"Pujasera dimana ya?
"Itu lho mbak, di PJKA. Toko Pujasera.
Lalu dia memberi gambaran rute Pujasera. Saya siy iya2 saja meski sediikit saja nyantolnya :P
"Lho aslinya Pare juga?
"Gak mbak, saya asli Tulung Agung.
"Kok bisa di Pare?
"Diajak temen saya mbak
"Iya ding mas, rejeki memang ada dimana2. Wong tuliung agung rejekinya ada di Pare, ya biasa saja. Yang penting kan sudah tau dimana rejekinya.
Simas itu tersenyum. Di form itu tertulis namanya Gunawan Wibisono. Lalu saya mengisi kolom donasinya.
"Mau infaq, zakat, yatim, wakaf atau yang lain mas? Ini lagi ada program Ramadhan Buka Puasa bersama yatim dhuafa nilainya 10rb, takjil rawan akidah dan daerah terpencil cuma 2,500. Lalu ada wakaf Quran, wakaf rumah Sehati.
"Saya mau infaq sama yatim mbak"
"Oh baik, baik. Infaq sama yatim ya?
Lalu saya mencontreng kolom donasi infaq dan yatim. Dan saat itu simas Gunawan mengeluarkan empat lembar lima puluh ribuan. DIpisan jadi dua, masing2 seratus ribu.
"Yang ini buat infaq mbak, yg ini yatim.

Saya hampir speechless. Keinget ceritanya tadi dia kerja di kios, kepolosan dan malu2nya ketika bilang mau sedekah. Lalu sekarang dia mengeluarkan empat lembar lima puluhan ribu? Ah, betapa banyak dermawan yang dipilih Allah dari tempat tak diduga2.

Lalu saya ambilkan majalah dan kwitansi sementara untuknya. Saya serahkan dan seperti biasa kewajiban seorang amil mendoakan munfiq dan muzakkinya.

"Terima kasih. Barakallah. Semoga nambah berkah mas, dimudahkan urusan2nya."
Lalu dijawab amin dengan pelan dan kemudian segera pamit.

Setelah itu saya agak merenung. Saya bayangkan penghasilan penjaga kios berapa ya. Tapi memang terkadang Allah memilih hambaNya utk bersedekah tanpa pilih2 berapa gajinya ya. Wong kadang sangat banyak orang kaya dan super mampu dan sudah WAJIB zakat saja tidak mengeluarkan zakatnya sesuai nishabnya. Padahal andai para aghniya' itu mau mengeluarkan zakatnya, berapa ribu masyarakat miskin yang akan tertolong. Potensi zakat di Indonesia mencapai 9,2T namun saat ini yang tertarik baru sekitar 2T. Itu artinya masih ada 8T zakat yang belum tertarik. Smoga bukan karena tidak dikeluarkan, tapi karena memang karena kami -para amil zakat- tidak mengetahui bahwa zakat itu sudah dikeluarkan, tapi mungkin tidak melalui lembaga kami.

Kadang saya dan sinda iseng ngitung kekayaan pak Ical dan para pengusaha lain di negeri ini. Ya Allah... andai kekayaaan pak Ical yang kena zakat 1M saja, maka zakatnya sudah 25jt lho. Nah 25jt itu kalo dibagikan kepada fakir miskin dan 8 asnaf lainnya, wahh... bisa bahagia sangat mereka. Paling tidak, ada upaya dari para aghniya utk meringankan beban kemiskinan. Itu jika harta kena zakatnya hnya 1M lho ya, dan saya yakin jajaran pengusaha negeri ini hartanya sudah bernilai T, bukan M lagi. Iya kann?? :D

Yuk ah kita melihat pada para "orang2 kecil" yang dengan senang hati menginfakkan harta mereka. Ditebalkan rasa malunya pada ibu2 janda yang dengan penghasilan 200rb per bulan ternyata diinfaqkan 25rb, lalu mereka punya anak2 sekolah 4 orang. Tapi buktinya, Allah mencukupkan rejeki mereka kan? Mereka tetap bisa makan, sekolah tetap terbayar dan tetap bisa infaq. Malah bulan lalu menaikkan infaqnya lho...

Jadi, jangan disimpan itu harta yang sudah minta dizakati. Kasian nanti ngurangi berkah rejeki kita. Saya pikir 2,5% itu sangat kecil kok. Satu juta 2,5%-nya HANYA 25rb lho... Tapi bisa membersihkan yang 975rb lainnya dan pastinya akan ditambahi Allah dengan kejutan2 rejeki lainnya. Ga percaya?? Ayo zakattt... !!

Inget kisahnya Agus Kuncoro yang jadi Azzam di sinetron PPT. Dia belum punya anak sekitar 5th. Lalu datang ke ust. Yusuf Mansyur. Sama ust Yusuf disuruh infaq untuk "membeli" anak pd Allah. Berapa ustadz? Kata ustadz Yusuf, kamu punya uang berapa? Lalu dia serahkan 2jt (kalo ga salah). Lalu uste Yusuf bilang "Kalo lebih banyak insya Allah lebih cepat" Beberapa waktu kemudian dia datang lagi membawa sedekah sekitar 10jt. Ust Yusuf bernasehat "Smg sedekahmu menambah berkah, bisa segera punya anak. Terus lengkapi sedekahmu dengan shalat dhuha, rawatib, tahajud dan banyakin doa dan usaha. Insya Allah bentar lagi ente punya anak" Dan bi idznillah, sebulan selanjutnya istrinya hamil.

Jadi temennya zakat dan infaq apa? Shalat dhuha, rawatib, tahajud, dzikir dan doa. Tawakkal dan usaha. Lengkap kan?

Hayooo... yang belum zakat ngacuuunggg??? :D :P

Orang bijak, gemar infaq!
Orang taat, bayar zakat!

Smangaddd !!