Senin, 02 Juli 2012

Berani Sedekah Berapa Kita Yaa ??

Kemaren saya menerima tamu. Seorang mas2 yang saya perkirakan usianya masih di bawah saya. Penampilannya sangat sederhana. Bicaranya putus2, bahkan terkesan malu2.

"Iya mas, ada yg bisa saya bantu?"
Dia menjawab dengan kikuk. "Anu mbak... Saya mau sedekah"
"Oh bisa, bisa... Sebentar ya saya ambilkan form dulu.
Lalu saat saya kembali, simas sudah mengeluarkan dompetnya. "Sebelum ini sudah pernah ke sini?," tanya saya. "Tau LMI dari mana mas?
"Kemaren saya sama mas Rahman mbak sedekahnya (pak Rahman team saya juga). Saya taunya LMI dari konter Asia Phone"
Saya mengangguk2. Lalu saya serahkan form donasi untuk diisi oleh simas donatur.
"Kerja dimana mas?
"Di Pujasera, mbak, jaga kios.
"Pujasera dimana ya?
"Itu lho mbak, di PJKA. Toko Pujasera.
Lalu dia memberi gambaran rute Pujasera. Saya siy iya2 saja meski sediikit saja nyantolnya :P
"Lho aslinya Pare juga?
"Gak mbak, saya asli Tulung Agung.
"Kok bisa di Pare?
"Diajak temen saya mbak
"Iya ding mas, rejeki memang ada dimana2. Wong tuliung agung rejekinya ada di Pare, ya biasa saja. Yang penting kan sudah tau dimana rejekinya.
Simas itu tersenyum. Di form itu tertulis namanya Gunawan Wibisono. Lalu saya mengisi kolom donasinya.
"Mau infaq, zakat, yatim, wakaf atau yang lain mas? Ini lagi ada program Ramadhan Buka Puasa bersama yatim dhuafa nilainya 10rb, takjil rawan akidah dan daerah terpencil cuma 2,500. Lalu ada wakaf Quran, wakaf rumah Sehati.
"Saya mau infaq sama yatim mbak"
"Oh baik, baik. Infaq sama yatim ya?
Lalu saya mencontreng kolom donasi infaq dan yatim. Dan saat itu simas Gunawan mengeluarkan empat lembar lima puluh ribuan. DIpisan jadi dua, masing2 seratus ribu.
"Yang ini buat infaq mbak, yg ini yatim.

Saya hampir speechless. Keinget ceritanya tadi dia kerja di kios, kepolosan dan malu2nya ketika bilang mau sedekah. Lalu sekarang dia mengeluarkan empat lembar lima puluhan ribu? Ah, betapa banyak dermawan yang dipilih Allah dari tempat tak diduga2.

Lalu saya ambilkan majalah dan kwitansi sementara untuknya. Saya serahkan dan seperti biasa kewajiban seorang amil mendoakan munfiq dan muzakkinya.

"Terima kasih. Barakallah. Semoga nambah berkah mas, dimudahkan urusan2nya."
Lalu dijawab amin dengan pelan dan kemudian segera pamit.

Setelah itu saya agak merenung. Saya bayangkan penghasilan penjaga kios berapa ya. Tapi memang terkadang Allah memilih hambaNya utk bersedekah tanpa pilih2 berapa gajinya ya. Wong kadang sangat banyak orang kaya dan super mampu dan sudah WAJIB zakat saja tidak mengeluarkan zakatnya sesuai nishabnya. Padahal andai para aghniya' itu mau mengeluarkan zakatnya, berapa ribu masyarakat miskin yang akan tertolong. Potensi zakat di Indonesia mencapai 9,2T namun saat ini yang tertarik baru sekitar 2T. Itu artinya masih ada 8T zakat yang belum tertarik. Smoga bukan karena tidak dikeluarkan, tapi karena memang karena kami -para amil zakat- tidak mengetahui bahwa zakat itu sudah dikeluarkan, tapi mungkin tidak melalui lembaga kami.

Kadang saya dan sinda iseng ngitung kekayaan pak Ical dan para pengusaha lain di negeri ini. Ya Allah... andai kekayaaan pak Ical yang kena zakat 1M saja, maka zakatnya sudah 25jt lho. Nah 25jt itu kalo dibagikan kepada fakir miskin dan 8 asnaf lainnya, wahh... bisa bahagia sangat mereka. Paling tidak, ada upaya dari para aghniya utk meringankan beban kemiskinan. Itu jika harta kena zakatnya hnya 1M lho ya, dan saya yakin jajaran pengusaha negeri ini hartanya sudah bernilai T, bukan M lagi. Iya kann?? :D

Yuk ah kita melihat pada para "orang2 kecil" yang dengan senang hati menginfakkan harta mereka. Ditebalkan rasa malunya pada ibu2 janda yang dengan penghasilan 200rb per bulan ternyata diinfaqkan 25rb, lalu mereka punya anak2 sekolah 4 orang. Tapi buktinya, Allah mencukupkan rejeki mereka kan? Mereka tetap bisa makan, sekolah tetap terbayar dan tetap bisa infaq. Malah bulan lalu menaikkan infaqnya lho...

Jadi, jangan disimpan itu harta yang sudah minta dizakati. Kasian nanti ngurangi berkah rejeki kita. Saya pikir 2,5% itu sangat kecil kok. Satu juta 2,5%-nya HANYA 25rb lho... Tapi bisa membersihkan yang 975rb lainnya dan pastinya akan ditambahi Allah dengan kejutan2 rejeki lainnya. Ga percaya?? Ayo zakattt... !!

Inget kisahnya Agus Kuncoro yang jadi Azzam di sinetron PPT. Dia belum punya anak sekitar 5th. Lalu datang ke ust. Yusuf Mansyur. Sama ust Yusuf disuruh infaq untuk "membeli" anak pd Allah. Berapa ustadz? Kata ustadz Yusuf, kamu punya uang berapa? Lalu dia serahkan 2jt (kalo ga salah). Lalu uste Yusuf bilang "Kalo lebih banyak insya Allah lebih cepat" Beberapa waktu kemudian dia datang lagi membawa sedekah sekitar 10jt. Ust Yusuf bernasehat "Smg sedekahmu menambah berkah, bisa segera punya anak. Terus lengkapi sedekahmu dengan shalat dhuha, rawatib, tahajud dan banyakin doa dan usaha. Insya Allah bentar lagi ente punya anak" Dan bi idznillah, sebulan selanjutnya istrinya hamil.

Jadi temennya zakat dan infaq apa? Shalat dhuha, rawatib, tahajud, dzikir dan doa. Tawakkal dan usaha. Lengkap kan?

Hayooo... yang belum zakat ngacuuunggg??? :D :P

Orang bijak, gemar infaq!
Orang taat, bayar zakat!

Smangaddd !!