Minggu, 07 Desember 2014

Family Moment

Yiiihaaa...
Ini pas jalan2 ke Pasir Putih. Rame2 bareng the krucils.


Dejavu vs Rendevouz

Agak serius niy :D
Sebenarnya ini problem saya. Belum begitu bisa mbedakan arti kata keduanya. Masyalah kan buat gue? Kekeke

Okelah.
Pagi ini saya berasa pernah menjalani sebuah kejadian. Tepat saya melintas dan mendengar suara Afgan dari HP. Wait, kayaknya pernah merasa begini ya? Kemaren, taun lalu ato kapan ya? Wait wait... Ternyata saya pun ga ingat kapan saya merasa mengalami kejadian itu. Baiklah, dari hasil gugling itulah arti dejavu

Nah, kalo kemudian saya sengaja mengaitkan diri dengan Afgan lalu kesangkut2 sama peristiwa yang sudah lalu2 itu, itulah rendevouz. Saya merasa penting berendevouz dengan masa lalu saya yang naik turun, mengesankan, menyedihkan, membanggakan sekaligus memalukan. Untuk apa, kata mantan saya. Ya karna saya sangat menghargai proses hidup saya. Saya tidak hidup dengan hari ini saya saja. Justru yang telah berlalu itu adalah sesuatu yang kadang membuat saya bahagia dan berkaca untuk lebih bahagia lagi.

Lalu apa masalahnya dear?
Nothing. Just let it be the best moment.
Saat kemudian kita merasa "wow" dengan yang terjadi kemaren. Lalu tiba2 merasa "harusnya ga begini, harusnya begitu" lalu semakin berdarah2 saat mendapati kenyataan "Kok gini siy". Semua indah kan? Smua harus kita rasakan kan? Tidak ada pilihan lain dalam hidup ini selain merasakan yang diberikan Allah, mengambil hikmah dan kemudian mengemasnya lebih baik.

Jangan memaksakan diri utk selalu menjadi yang terbaik. Namun paksalah diri untuk melakukan yang terbaik. Yang terbaik dari kita akan menghasilkan yang paling baik untuk kita.

(backsound:glenfredly hahaha)

Rumah Matahari

Siang ini grimis agak gede dikit. Sy sama bening jalan pulang ke rumah. Biasalah agak bergegas ben ndak kudanan.

Loh. Mataharinya kok ga ada nda? Kemana?
Mataharinya ketutup awan. Kan ujan... jawab sy agak ngasal.

Awan itu siapa? ‪#‎pertanyaanpenting‬
*mulai dehh...
Kalo hujan mataharinya memang ga terlihat kak... ketutup awan di langit itu. Yg warnanya putih. Kata sy sambil nunjuk2 langit.

Mataharinya kalah sm awan? Tanyanya.
Ya mungkin... soalnya mau hujan, jwb saya.
Kata ustadzah kalo mendung itu akan hujan. Skrg grimis tp kok ga hujan mendung nda? *maksud loeh?* ketiwi kikik2

Mataharinya sembunyi sebelah mana nda?
*ternyata diskusi blm selesai sodara...

Ow aku tau... sembunyi di blakang pelangi ya?
*emaknya msh mikir
Eh ga di blakang pelangi nda, mataharinya masuk rumah. Jd skrg ga keliatan. Matahari masuk rumah jd skrg hujan dulu. Matahari pny rumah kyk aku kan?

*sy rangkul dia

Iya. Mataharinya masuk rumah. Nanti kalo sdh ga hujan keluar lagi. Tengkyu ya kak sdh jd anak pinter ‪#‎peluk2‬

*kini sy ga susah lg kalo besok dia tanya kemana mataharinya. Kosakata baru yg keren menurut sy : rumah matahari. Abis ini nda tuliskan crita untukmu kak... insya Allah


Repost dari status fesbuk aye
Silakan add friend xixixi *ngarep*

Krik Krik

Yeeyy...
*lompat2girang*

Akhirnya bisa mbuka blog ini lagi. EH kemaren saya kehilangan pasword dan imel blog ini. Lucu ga siy? Bagaimana mungkin bisa lupa imel dan pasword diary inih? Ihhh... Syebell *lebaykembali*

Baiklah,
Sudah sejak agustus saya sama skali ga nengokin blog ini. Kayak lamaaa banged rasanya. Sudah ga keitung jumlah kejadian yang ga saya tulis dan ceritakan disini. Padahal rasanya ati itu blong bloooongg banged kalo sudah nulis dan ngungkapin sesuatu. Bukan buat maen2 saja lah... Tapi life must be shared! Karna itu nulisnya ya yang bagus2 saja kelleess :P

September lalu Bening genap 4th. Lagi-lagi tanpa lilin, tanpa roti tart. Hanya saya beritau dia "Kakak hari ini ulang tahun. Kakak boleh milih hadiah apa saja sekarang" Lalu Bening bertanya "Ulang tahun itu beli roti ya nda?" Batinku... Ternyata pemahaman Bening tentang ulang tahun belum bergeser. Ulang tahun itu roti. Maka saya beritahukan kembali padanya yang masih sangaaatt kesssiiiil itu hahaha

"Kak, ulang tahun itu berarti mbak Bening naik kelas. Jadi harus lebih pinter. Harus lebih rajin. Lebih sayang adek. Lebih sabar bla bla bla...

Dan entah berapa persen yang masuk dalam pikirannya, maka hari itu saya tanyakan bening mau hadiah apa. Soalnya emak bapaknya suka pusing mau kasih hadiah apa. Dan hasil aklamasi kami biarkan bening yg memutuskan sendiri mau apa.

Tau ga siy hadiah yg dipilihnya???
Sungguh diluar dugaan. Dan kami malah senang. hemat budget xixixi

Bening cuma minta SANDAL JEPIT.
Harganya 15rb. Sandalnya ada hiasan bunga di tapaknya. Warna biru, bunga merah.
Sudah itu saja. Awalnya minta sandal high heals. Lalu karna saya tidak mau mengecewakannya, maka di toko itu saya suruh dia coba jalan dengan high heals yang dipilihnya. Dan baru dua kali jalan, dia memutuskan tdk jadi minta high heals. Katanya aku nanti sakit kaki hahaha

Great jobs mom!
Hepi besdey kakak...
Terima kasih sudah menjadi anak yang sangat baik untuk kami.
Kakak yang snagat sabar untuk adek Ayyesha.
Dan pastinya, menjadi kecintaan bunda dan abi.

Cinta kamu, kak!