Semalam memang saya terbangun lebih cepat dari biasa, dan bener2 tidak bisa merem lagi. Jam 2.30 saya mulai bangun, biasanya paling cepet jam 3 atao 3.30 (subuh kan 4.30 disini). Sebenarnya sejak sebelum jam itu rasanya gelisah, ga pengen tidur lagi. Berat rasanya mau tidur, sesak di hati ini.
Why? Ada apa dengan tidur lelapku?
Baiklah, saya selalu berpikir dengan menulis dan bercerita disini maka suatu hari saya akan lebih kuat jika menemui cerita serupa. Saya pikir saya merasa enjoy dengan cara ini, merasa lebih ringan setelah itu.
Jadi begini sodara2 (ehem2)
Entah datangnya dari mana, saya bermimpi bertemu (kembali) dengan seseorang teman yang sangat penting dalam hidup saya. #care_ummah (sok dikasih hastag biar jd trending topic hihihi *lebay). #care_ummah itu teman terbaik yang pernah saya miliki, yang entah bagaimana bisa memberikan sebuah tenaga bagi saya untuk bergerak dalam kebaikan dan dakwah hingga saat ini. Meskipun bisa jadi dia tidak pernah mengerti tentang semua ini, tapi memang saya akui ya memang begitu adanya. Dia yang mendukung saya, yang menguatkan saya dulu. Memberikan banyak sekali ilmu penting tentang dakwah tarbiyah ini, tentang beragam karakter pimpinan kami. So far, #care_ummah is my best ever had *cie cieeee...
Lalu semalam dia datang. Sangat tenang sekali. Dan kami bisa ngobrol lepas dan tanpa halangan apapun. Entah dia datang dari Allah ataukah dari setan ataukah dari pikiranku. Lalu di sana, pada mimpi itu everything so great. Ada sinda, ada anak2, ada #care_ummah. Ya kita bicara2 saja, ngobrol2 ringan. Tapi saya merasa seneeeeenggg bukan kepalang bertemu lagi dengannya. Seperti menemukan kebahagiaan yang entah bagaimana rasanya. Pokoknya ya seneng. Senengnya seneng *mulaiiiii deh lebayy...
Lalu kenapa bisa mengganggu tidur? Ya karena itu mimpi. Itu menyakiti sisi lemah saya *hiks. Mimpi itu ya mimpi, tidak ada di alam nyata. Lalu kenapa jadi sedih? Karna saya ga suka bermimpi seperti itu.
Sampe akhirnya saya ambil wudlu, shalat dua rakaat dan kembali "mendiskusikan" semua pada Allah. Ssaya dengan jujur mengatakan mimpi itu mengganggu ya Allah, jika Kau ijinkan aku ingin bisa berbicara langsung tanpa emosi, egosi (LAH! istilah baru) tanpa rasa sikut2an apapun. Biasa saja, yang manis2 saja. Itulahhh... lega saya kalo sudah mengadu menangis gini. Thanks Allah!
Tapi eng ing enggg...
Ah galaunya udahan ahhh... Malu sama anak2 hihihi
Ternyata obat dari semua rasa sakit dan ga enaknya mimpi itu ada dua. Bening dan Ayyesha. Pagi itu sebelum subuh, pas saya masih shalat, Ayyesha tiba2 tengkurap dan tengak tengok seperti biasa. Dia nyari teman melek. Lalu pas liat saya dia langsung senyum. Pas saya datangi dia makin lebar senyumnya. Pas saya angkat saya peluk2 bau kecutnya dia makin lebar cekikiknya. Saya bilang ke Ayyesha "Shalihah ya dekk... Yang pinter, kuat. Doakan nda ya dekkk..." Dan rasanya air mata keluar begitu saja.
Saya ajak Ayyesha ke ruang depan dan dia asyik dengan buku bantalnya, lalu saya tinggal shalat lagi. Dia makin ngoceh ga karuan. Hati saya bener2 sudah bungah, sumringah. Lupa tadi sudah nangis2 keingetan #care_ummah. Sy peluk2 lagi Ayyesha, cium2 bau kecutnya lagi.
Ternyata kini #care_ummah kalah berat dengan Ayyesha dan Bening Aisyah. Pagi saya sudah ketemu peluk2 anak, jalan bareng lalu ilang semua. Tapiii... trima kasih utk mimpi itu. Besok insya Allah kita akan ketemu #care_ummah, hanya tugasmu menangkap radar yg kukirimkan ya! hihihi *dengan radarku menemukanmuuuu...* nyanyi
i love u, anak2
i miss you, my care_ummah
^^
