Jumat, 15 Juni 2012

An Attribute For My Beloved "MAK" : Karna Memang Kami Sangat Mencintaimu dan Kehilangan Kebaikan2mu, Mak...

Hari ini saya katakan, saya bangga menjadi saksi dari akhir kehidupan baik seorang ibu dan emak banyak orang di sini. Saya sangat bahagia menyaksikan sebuah perjalanan akhir kehidupan yang diakhiri (insya Allah) dengan kalimat2 tauhid. Saya bahagia dalam kehilangan ini, karna memang kehilangan ini kehilangan yang sangat menyesakkan. Bukan sekedar kehilangan sosoknya yang bersajaha dan sangat sederhana, tapi kehilangan terbesar adalah kehilangan kebaikan2 yang biasanya sangat lekat padanya. Semoga saya juga teman2 yang lain dapat meneladani dan meneruskan kebaikan2 dan ajaran2 kebaikan itu seterusnya. Sampai akhirnya kami juga menemuiNya sepertinya.

Semua orang memanggilnya EMAK. Mak Tar namanya.
Semua memanggilnya demikian, sejak anak baby smart sampai ibu2 bapak2 bahkan kakek2 jamaah masjid. Semua memanggilnya sama : EMAK. Sehingga kadang guyonan saya dan kawan2, emak ini kayaknya ga bakal jadi mbah2 deh, soalnya semua selalu memanggilnya emak. Dan dari semua yang memanggil demikian, saya sangat merasakan memang semua merasakan kedekatan dengan emak. Yang anak2 sekolah SD itu seperti frend juga dengan emak, tidak ada rasa takut atau harus gimana dengan emak. Ya like a frend gitu... Akrab. Apalagi dengan kita2 yang ibu2 ini. Itulah kenapa kehilangan ini sangat luar biasa. Karena saya kehilangan keakraban itu.

Beberapa minggu sebelumnya (2 minggu sebelumnya) saya memang lebih banyaki interaksi dengan emak. Emak mengajuikan rekomendasi seseorang yang sakit dan harus ditolong. Kemudian emak juga yang mengantar saya berkunjung ke rumah tetangga kantor yang terkena stroke. Itulah kenangan2 terakhir yang saya alamai bersama emak.

Emak itu... simbol kebaikan disini. Simbol kesabaran yang tak habis2 dirasakan banyak orang. Tetangganya. Teman2 ngajinya. Murid2 ngajinya. Rasanya tidak satu dua orang yang mengatakan (sedih mereka) dengan pertanyaan kenapa emak begitu cepat dipanggil. Emak di mata tetangganya sangat luar biasa pemurahnya. Bahkan tetangga belakang ada yang mengatakan bangunan rumahnya semua kayunya dari emak.

Sejujurnya saya memang sempat shock dengan kehilangan ini. Saya memang bukan termasuk yang bisa memberi kesenangan pd emak, tapi saya benar2 kehilangan. Sy masih merasakan emak ada tiap kali ke masjid utk shalat jamaah, atau saat saya berkunjung ke sekolahan. Tiap pagi emak lewat depan rumah utk jalan2. Entahlah...

Akhir yang baik insya Allah telah menemui emak. Semoga saat ini emak sedang berasyik masyuk bertemu dengan buah2 kebaikan dan keshalihannya. Smg emak saat ini sedang bercanda dengan jamuan surga dan menjadi salah satu bidadarinya di sana.

Pernah suatu ketika emak tidak setuju dengan kegiatan milad partai kami. Namun emak benar2 bisa menyalurkan aspirasinya saat tidak setuju. Tidak semua orang diberitau ketidaksetujuannya, tidak semua orang tau tentang itu. Saat diundang via SMS, emak hanya menjawab "Maap mbak, saya tidak bisa ikut acara itu. Karena di dalam Islam tidak ada istilah milad" Hanya bgitu... tidak ada upaya2 menjelekkan, menunjukkan kelemahan kami, dsb. Ya hanya tidak setuju saja dan tidak bisa ikut kegiatan milad. Benar2 tanpa ada tendensi utk menghakimi acar milad, apalagi sampe menjelek2kan kegiatan milad yang diadakan. Padahal kalo memang ada bibit utk menjelekkan, tidak sedikit orang yang kemudian dalam ketidak setujuannya memaparkan keburukan2 yang itu harusnya bisa ditahan. Luka yang dialami sendiri, lalu dikabarkan pd yang lain sehingga memnuculkan luka baru.

Kemudian, selama saya kenal emak sekitar 5th ini, saya selalu mendapati emak PENUH saat iktikaf. Benar2 penuh dalam rukunnya. Jika sedang terjaga pasti sedang tilawah. Jika tidak, maka sedang shalat. Saya saja pernah kena tegur "Iktikaf kok keluar masuk, ga tenanan" Maap ya makkk...

Akhirnya, emak.... selamat berbahagia ya
aku yakin emak sekarang sedang berbahagia dengan kehidupan emak sekarang.
emak hidup dalam jiwaku dan jiwa orang2 yang mengenal emak, insya allah
kebaikanmu yang membuat kami merasa kehilangan
entah apakah kami akan memiliki emak sepertimu lagi makk...

Ya Allah, tempatkan emak dalam tempat terindahMu
Karna emak layak mendapatkannya insya Allah

Semoga semua dpt mengambil teladan kebaikan ini.
Semangadd !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar