Rabu, 04 Januari 2012

Resolusi atau Resolutip?

Hahaha
Judul itu ngawur saja kok. Bukan sebuah hal yang kudu diberi nilai serius. Tapi kalo tentang resolusi, rencana, impian dan tata langkah itu tetap sesuatu yang wajib dipikirkan.

Setiap apa2 yang direncanakan, saya yakin akan mebuahkan hasil. Terkadang sekalipun tidak dilakukan dengan serius, ternyata Allah menjadikan itu sebuah hasil. Nah, kalo yang ga serius saja di"seriusi" sama Allah, apalagi yang benar2 serius?

Sebenarnya tak harus menunggu tahun baru untuk membuat sebuah resolusi, rencana baru atau apalah namanya. Moment bisa kita ciptakan sendiri dan setiap kita memiliki moment2 yang saya pikir pastilah memiliki nilai makna sendiri2.
Terkadang terkait dengan resolusi atau rencana hidup bisa dibuat pada saat ulang tahun, pada saat anniversary (bagi yg sudah nikah), pada saat tahun baru hijriyah, pada saat tutup buku, dsb dll. Masalah waktu itu adalah hak kita kan?

Impian2 kecil itu juga saya tulis akhirnya, karna jika tidak maka bisa jadi itu hanya angan2. Perbedaan utama dari impian dan bermimpi adalah pada PENULISANNYA. Jika menuliskannya pada buku, blog atau media apapun, maka insya Allah saat itu kita sedang menuju jenak demi jenak menuju impian kita. Namun jika menulis impian itu di awang-awang, maka di awang-awang pula kita akan menemui impian kita. Dengan kata lain kita sedang bermimpi. Iya tho?

So, tulislah disini. Untukmu, untuk diri sendiri, untuk pasangan, untuk keluarga, untuk anak2mu. Jika kau ingin berbagi, maka mulailah dengan sebuah niat dan harapan semoga dengan berbagi akan semakin banyak yang mendoakan impian2 itu. Karna Allah kan pasti mencatat dari setiap kata "Amiin" yang diberikan teman atau sodara kita. Sudah ga usah pedulikan kata orang yang bilang "ah gaya lu" atau "Macem2 saja lu" atau yang lebih ekstrim "Nulis doang sih gampang, siapa saja juga bisa". Ga usah pedulikan itu kawan, karna terkadang itu hanya kalimat2 "persembunyian" dari orang2 yang enggan, tidak mau, malas, atau yang lebih kasar lagi tidak memikirkan diri sendiri, keluarga, anak dan sekitarnya. Kalo kata pak Mario Teguh, tidak ingin memberi manfaat sekalipun untuk dirinya sendiri. Hik2 *naudzubillah kan?*

Baiklah, saya akan mulai berbagi. Pada anniversary lalu, saya dan sinda pengen banget ganti haluan hidup *Halah lebay banget bahasanya*. Ya maksudnya belajar keluar dari zona nyaman lah... Banyak yang diinginkan. Yang paling utama pindah dari PMI (Pondok Mertua Indah). Haduhh... Rasanya saya sudah ngiler2 dengan kenyamanan saat mandiri, di rumah kontrakan yg mungil itu. Saya sudah benar2 ngiler bisa masak sendiri, buat camilan sendiri, njaga rumah, mbersihin rumah. Karnanya, hayuk yang di sekitar Cangkring, Gamol, Tulung Rejo (kalo ada yg murah xixixi), kalo ada inpo rumah dikontrakkan, bolehlah hubungi saya. SMS atau wall fb juga boleh... Rumahnya kira2 yang pas buat bertiga, cuma saya, sinda dan si cantik Bening Aisyah. Jadi ya kira2 yg kecil mungil saja lah... *biar ga capek mbersihin maksudna hihihih*

So What?!

Banyak lagi impian2 yang sejak kami jejak satu2. Kadang kami buat timer-na bukan bulan/tahun, tapi pada jumlah anak. hahahaha *Ngarang ya*. Jadi pernah saya sama sinda ngobrol2 tentang keinginan2, trus sepakat ntar punya kendaraan pas anak sudah tiga. Tapi akhir2 ini diganti timer-na. Semoga dimudahkan yah! Trus ada lagi timernya kalo sudah dapat kontrakan, maka plan ini harus dijalankan, plan ini dimajukan, plan ini agak mundur dst...

Maksud saya bicara tentang timer ini adalah karna memang setiap impian harus ada timer-nya. Bukan sekedar menulis saja, tugas selanjutnya adalah memberi timer. Biar malaikan juga mudah membantu kita. Iya tho? Jadi saya pernah menuliskan -duluuuuu sekali- ketemu dengan mas Sakti Wibowo pada tahun 2010 (seingatku). Eh bi idznillah, sebelum tahun itu sudah dipertemukan sama mas Sakti. Itu baru contoh kecil lho ya... Soalna saya nulis plan itu dari yang sangat sepele (Misal pengen toples A, pengen baju B, beli ini, pergi ke sana, dsb) itu smua saya tulis. Bahkan kalo masih ga percaya, tanyakan sinda (kalo dia mau jawab sih xixixi) apa bener saya ini pernah nulis impian beli baju model XXX warna XXX tahun 2011? Kalo dia ga malu pasti dia jawab *yahh... harap maklum, sindaku kan memang pemalu nomer satu. Jiaaaaahhh*

Jadi begitu kawan,
Tulis rencanamu dan berikan timernya. Ini adalah masalah krusial antara kita dengan Allah. Bukan mau "menggagahi" sifat Maha dari Allah, tapi ini adalah sebuah dialog antara kita dengan Allah. Yah, anggap saja begitu lah, soalna saya binun nulisnya *malu2* Kata Umar kan obsesi adalah doa, dan obsesi itu baik *niru iklan*. Allah juga bilang, ud'uniy fastajiblakum. Berdoalah padaKu, maka Aku akan mengabulkannya untuk kalian. Nah, ini maksud saya. Kita sedang menulis doa. Insya Allah. *melirik pada mbak Nury yg keren :P*

Smakin smangad kawan!


*pas ga bisa tidur lagi, 5 Jan 2012 @00:55*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar